11.06.2008

AKHWAT, GADIS

huhu~~~hhmmmmm....yg ni pun saja ku pOst....tersentuh pula tgk berkaitaan wanita ni....ya, bangga kerana d lahirkan sbgai wanita...oPppssss....sebagai gadis...sebagai akhwat....hmmmm.....mOga ku menjadi sepertinya...wanita sOlehah~~~~~...muslimah sejati....akn ku dOa itu utk diriku,....insyaAllah.....muslimah sejati~~~.....mawar berduri~~~~~~

====================================================================================

AKHWAT SEJATI…Akhwat sejati bukanlah dilihat dari wajahnya yang manis dan menawan,
tetapi dari kasih sayangnya pada karib kerabat dan orang disekitarnya. Pantang baginya mengumbar aurat, dan memamerkannya kepada siapapun, kecuali pada mahramnya. Dia senantiasa menguatkan iltizam dan azzam-nya dalam ber-ghadul bashar dan menjaga kemuliaan diri, keluarga serta agamanya.


Akhwat sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lembut dan mempesona, tetapi dari lembut dan tegasnya tutur dalam mengatakan kebenaran. Dia yang senantiasa menjaga lisan dari ghibah dan namimah. Pantang baginya membuka aib saudaranya. Dia yang memahami dan merasakan betul bahwa Allah swt senantiasa mengawasi segala tindak-tanduknya.


Akhwat sejati bukanlah dilihat dari liuk gemulainya kala ia berjalan, tetapi dari sikap bijaknya memahami keadaan dan persoalan-persoalan. Dia yang senantiasa bersikap tulus dalam membina persahabatan dengan siapapun, dimanapun dirinya berada.Tak ada perbendaharaan kata “cemburu buta” dalam kamus kehidupannya. Dia senantiasa merasa cukup dengan apa yang Allah swt anugerahkan untuknya, juga atas nafkah yang diberikan sang suami kepadanya. Tak pernah menuntut apa-apa yang tidak ada kemampuan pada sang qowwam di tengah keluarga. Sabar adalah aura yang terpancar dari wajahnya. Sifat tawadhu’ adalah pakaian yang senantiasa dia pakai sepanjang perguliran zaman.


Akhwat sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia menghormati dan menyayangi orang-orang ditempat kerja (wajihah dakwah), tetapi dari tatacaranya menghormati dan menyayangi siapapun dan dimanapun tanpa memandang status yang disandangnya. Dia yang dilihat menyejukkan mata dan meredupkan api amarah. Baitii jannatii selalu berusaha ia ciptakan dalam alur kehidupan rumah tangga. Totalitas dalam menyokong dakwah suami dan berdarmabakti mengurus generasi penerus yang berjiwa Rabbani


Akhwat sejati bukanlah dilihat dari banyaknya ikhwan yang memuji dan menaruh hati padanya, tetapi dilihat dari kesungguhannya dalam berbakti dan mencintai Allah dan Rasulullah. Dia yang selalu menghindari sesuatu yang syubhat terlebih hal-hal yang diharamkan-Nya.


Akhwat sejati bukanlah dilihat dari pandainya dia merayu dan banyaknya airmata yang menitik, tetapi dari ketabahannya menghadapi liku-liku kehidupan. Pancaran kasih sayang melesat tajam dari tiap nada bicara yang keluar dari bibirnya. Dia yang memiliki perasaan yang tajam untuk selalu berbuat ihsan kala ditempat umum maupun kala sendiri.


Akhwat sejati bukanlah dilihat dari merdunya suara kala bertilawah Qur’an dan banyaknya hadits yang ia hafal, tetapi dari keteguhan dan konsistennya
mengamalkan kandungan keduanya. Dia selalu berusaha mengajarkan pada yang belum memahaminya. Al-Qur’an dan As-Sunnah dijadikannya sebagai suluh penerang serta pijakan dalam menelusuri lorong-lorong gelap kehidupan.


Akhwat sejati bukanlah dilihat dari tingginya gelar yang disandangnya serta luasnya wawasan ataupun lincahnya ia bergerak, tetapi tingginya ghirah untuk menuntut ilmu dan mengamalkan syariat secara murni dan berkesinambungan. Ilmu yang bermanfaat adalah tongkat yang ia pegang.


an- nur : 31 Menjadi akhwat sejati,
niscaya akan membuat iri dan cemburu
para bidadari,
menjadi dambaan bagi mereka para insan
berjiwa Rabbani,
menjadi dambaan bagi mereka para pemilik
ruh dakwah dan jihadiyah,
serta para hamba Allah yang tidak
tertipu oleh gemerlapnya dunia yang semu…….

Menjadi Akhwat sejati, Seperti yang dicontohkan oleh khadijah, Aisyah, Hafsah, Maimunah, Shafiyah, Fathimah Az Zahra, dan para shahabiyah radiyallohu’anha ajma’in.

=====================================================================================

Seorang gadis itu
yang lembut fitrah tercipta,
halus kulit, manis tuturnya,
lentur hati ... telus wajahnya,
setelus rasa membisik di jiwa,
di matanya cahaya, dalamnya ada air,
sehangat cinta, sejernih suka, sedalam duka,
ceritera hidupnya ...
seorang gadis itu ...
hatinya penuh manja,
penuh kasih sayang semuanya,
cinta untuk diberi ... kasih untuk dirasa ...
namun manjanya bukan untuk semua,
bukan lemah, atau kelemahan dunia ... ia bisa kuat,
bisa jadi tabah, bisa ampuh menyokong ,
pahlawan-pahlawan dunia ... begitu unik tercipta,
lembutnya bukan lemah,
tabahnya tak perlu pada jasad yang gagah ...
seorang gadis itu ...
teman yang setia,
buat Adam dialah Hawa,
tetap di sini ... dari indahnya jannah,
hatta ke medan dunia,
hingga kembali mengecap nikmatNya ...
seorang gadis itu ...
bisa seteguh Khadijah, yang suci hatinya,
tabah & tenang sikapnya, teman ar-Rasul,
pengubat duka & laranya ... bijaksana ia,
menyimpan ílmu, si teman bicara,
dialah Áishah, penyeri taman Rasulullah,
dialah Hafsah, penyimpan mashaf pertama kalamullah ...
seorang gadis itu ...
bisa setabah Maryam,
meski dicaci meski dikeji,
itu hanya cerca manusia,
namun sucinya ALLah memuji ...
seperti Fatimah kudusnya,
meniti hidup seadanya,
puteri Rasulullah ... kesayangan ayahanda,
suaminya si panglima agama,
di belakangnya dialah pelita,
cahaya penerang segenap rumahnya,
ummi tersayang cucunda Baginda ... bisa dia segagah Nailah,
dengan dua tangan tegar melindung khalifah,
meski akhirnya bermandi darah,
meski akhirnya khalifah rebah,
syahid menyahut panggilan Allah .
seorang gadis itu ...
perlu ada yang membela,
agar ia terdidik jiwa,
agar ia terpelihara ... dengan cinta Rabbnya,
dengan rindu Rasulnya ... dengan yakin Deennya,
dengan teguh áqidahnya,
dengan utuh cinta yang terutama, Allah dan juga RasulNya,
dalam ketaatan penuh setia .
pemelihara maruah dirinya, agama, keluarga & ummahnya ...

seorang gadis itu ...
melenturnya perlu kasih sayang,
membentuknya perlu kebijaksanaan,
kesabaran dan kemaafan, keyakinan & penghargaan,
tanpa jemu & tanpa bosan,
memimpin tangan, menunjuk jalan ...
seorang gadis itu ...
yang hidup di alaf ini,
gadis akhir zaman,
era hidup perlu berdikari ...
dirinya terancam dek fitnah,
sucinya perlu tabah, cintanya tak boleh berubah,
tak bisa terpadam dek helah, dek keliru fikir jiwanya,
kerana dihambur ucapkata nista,
hanya kerana dunia memperdaya ...
kerana seorang gadis itu,
yang hidup di zaman ini ...
perlu teguh kakinya,
mantap iman mengunci jiwanya,
dari lemah & kalah, dalam pertarungan yang lama ... dari rebah & salah,
dalam perjalanan mengenali Tuhannya,
dalam perjuangan menggapai cinta,
nikmat hakiki seorang hamba,
dari Allah yang menciptakan,
dari Allah yang mengurniakan,
seorang gadis itu ... anugerah istimewa kepada dunia!
seorang gadis itu ...
tinggallah di dunia, sebagai ábidah, da'ieyah & mujahidah,
pejuang ummah ... anak ummi & ayah,
muslimah yang solehah ... kelak jadi ibu,
membentuk anak-anak ummah,
rumahnya taman ilmu, taman budi & ma'rifatullah ...
seorang gadis itu ...
moga akan pulang,
dalam cinta & dalam sayang,
redha dalam keredhaan,
Tuhan yang menentukan ...
seorang gadis itu dalam kebahagiaan!
Moga ar-Rahman melindungi,
merahmati dan merestui,
perjalanan seorang gadis itu ...
menuju cintaNYA yang ABADI!
amin....[/i]